Jum'at, 19/04/2024 01:26 WIB

Indonesia Darurat Matematika, Ini Komentar Mendikbud

Menurut Muhadjir, pemerintah sudah mengantisipasi hal tersebut, yakni dengan menerapkan ujian nasional (UN) berstandar HOTS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Papua

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyikapi hasil laporan Research on Improvement of System Education (RISE) 2018, yang menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa sekolah dasar (SD) tidak berbeda jauh dengan sekolah menengah atas (SMA).

Menurut Muhadjir, pemerintah sudah mengantisipasi hal tersebut, yakni dengan menerapkan ujian nasional (UN) berstandar HOTS (High Order Thinking Skill). Namun sayang, pelaksanaannya malah banyak diributkan oleh siswa dan orang tua murid.

“Bukan hanya (menguasai) matematika, tetapi juga dalam penguasaan IPA dan Bahasa,” kata Muhadjir di Kantor Kemdikbud Jakarta, pada Selasa (13/11).

Muhadjir mengatakan, menyongsong era Revolusi 4.0, pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk menyejajarkan kemampuan di bidang matematika, IPA, dan Bahasa. Siswa juga dituntut menguasai empat keterampilan yang disingkat 4C.

“(yakni) Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity. Dan lima saya tambah, yaitu Confident atau percaya diri,” jelasnya.

Guru juga tak luput dari perhatian pemerintah. Dalam hal ini, Kemdikbud terus menggenjot kemampuan guru untuk mendalami soal-soal HOTS, serta menggelar pelatihan untuk penguasaan di tiga bidang mata pelajara tersebut.

“Kami juga bekerjsama dengan beberapa pihak, termasuk yang agak masif dengan perusahaan Casio Jepang untuk pengenalan matematika menggunakan kalkulator,” tandasnya.

Seperti diketahui, peneliti RISE Niken Rarasati menyebut kondisi darurat matematika di Indonesia terjadi sejak 2000 silam. Data Indonesia Familiy Life Survey (IFLS) pada 2000, 2007, dan 2014 juga menunjukkan hasil serupa.

Dalam hasil penelitian IFLS, lebih dari 85 persen lulusan SD, 75 persen lulusan SMP, dan 55 persen lulusan SMA hanya mencapai tingkat kompetensi di bawah kelas 2 SD. Sisanya, hanya sebagian kecil memiliki kompetensi di atas kelas 4 dan 5 SD.

KEYWORD :

Darurat Matematika Pendidikan Dasar Menengah Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :