Sabtu, 20/04/2024 03:05 WIB

Kementan Bentuk Posko Penanganan Kekeringan

Areal persawahan yang terkena kekeringan hingga pertengahan Agustus 2018 seluas 127.101 hektare, dan Puso 25.405 hektare.

Kementan bentu posko penaganan kekeringan (Foto: Ist)

Jakarta - Selain membentuk tim khusus yang secara langsung terjun ke lapangan membantu petani yang membutuhkan pengairan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga sudah membentuk posko penanganan kekeringan.

Berdasarkan data Ditjen Tanaman Pangan, areal persawahan yang terkena kekeringan hingga pertengahan Agustus 2018 seluas 127.101 hektare, dan Puso 25.405 hektare.

Kekeringan terbesar terjadi pada Mei hingga Juli 2018, yang terkena seluas 87.827 hektare dan hingga terjadi puso seluas 22.153 hektare. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi yang paling terdampak kekeringan.

Persentase puso di Pulau Jawa hanya mencapai 1.42 persen dan di luar Jawa 0.19 persen, sehigga secara nasional lahan sawah terkena puso hanya 0.69 persen.

Dampak puso masih sangat kecil dibanding dengan luas tanam yang ada, sehingga tidak akan mengganggu produksi nasional. Kunci rendahnya puso tahun ini juga berkat koordinasi dan kerja sama di antara instansi terkait yang tugas, fungsi, dan kewenangannya dapat mendukung upaya antisipasi kekeringan.

Direktur Irigasi Pertanian, Rahmanto menyebutkan posko didirikan di wilayah-wilayah yang terkena kekeringan, antara lain Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Boyolali.

"Pemerintah telah memberikan bantuan bantuan pompa air, membangun embung, dam parit, long storage, pompanisasi, dan perpiaan yang dapat menambah pasokan air bagi tanaman terutama musim kemarau. Selain itu, perbaikan saluran irigasi tersier untuk menjamin volume air cukup sampai pada lahan sawah yang berada di ujung saluran," bebernya.

Di Kabupaten Indramayu, kerjasama Kementan dan instansi terkait lainnya, dapat menyelamatkan lahan sawah yang terancam kekeringan di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur, masing-masing seluas 1.329 hektare dan 445 hektare.

Sementara di Boyolali, penanganan kekeringan melalui pompanisasi mampu menyelamatkan lahan persawahan seluas 490 hektare dan 25 hektare masing-masing di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Tuban, dan Desa Moho, Kecamatan Andong, Boyolali.

Penanganan kekeringan juga dilakukan di areal lahan persawahan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Dari lahan seluas 350 ha terdapat areal lahan sawah seluas 60 hektare di bagian hilir yg tidak dapat terairi.

Sebagai langkah antisipasi kekeringan di wilayah tersebut, Kementan memberikan bantuan 7 unit sumur pantek melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Mukti. Bantuan tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal persawahan seluas 30 ha.

KEYWORD :

Kementan kemarau puso Indramayu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :