Presiden Jokowi
Solo - Presiden Joko Widodo menyadari dan mengakui, masih banyak pekerjaan besar terkait penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum bisa tuntas diselesaikan oleh pemerintah. "Pekerjaan rumah perihal penegakan HAM yang belum bisa tuntas diselesaikan, termasuk di dalamnya pelanggaran HAM," katanya.
Itu disampaikan pada acara peringatan hari HAM Sedunia ke-69 di Solo, Jawa Tengah. Jokowi memaparkan, misalnya penembakan misterius 1982-1985, penghilangan orang secara paksa 1997-1998, kerusuhan Mei 1998, peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II dan lainnya."Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya, kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dan seluruh komponen masyarakat dan dengan kerja bersama kita hadirkan keadilan HAM, kita hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," ujar Presiden.Namun Presiden Jokowi mengatakan, sudah banyak upaya pemerintah yang berusaha menyediakan layanan-layanan dasar bagi masyarakat. "Mulai dari pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah diberikan pada 17,9 juta anak dari keluarga tidak mampu, jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat ini sudah lebih dari 92,4 juta penerima," ucap Presiden.Baca juga :
PDI Perjuangan dan 7 Kemenangan Jokowi
Presiden juga mengapresiasi upaya keras dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi nyata untuk penegakan prinsip-prinsip HAM di Indonesia."Dan terima kasih kepada Komnas HAM, dan komnas-komnas lain dan rekan-rekan akitivis HAM yang tiada hentinya memperjuangkan rasa keadilan masyarakat. Selamat hari HAM sedunia dan selamat bekerja bersama untuk membangun fondasi HAM yang kokoh untuk Indonesia yang adil untuk Indonesia yang makmur untuk Indonesia yang sejahtera," ujar Presiden.
PDI Perjuangan dan 7 Kemenangan Jokowi
Presiden Joko Widodo Jokowi