Jum'at, 19/04/2024 08:48 WIB

Jokowi Sebaiknya jadi Ketum Golkar

Presiden Jokowi sebaiknya mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto. Hal itu dinilai dapat menyelesaikan kisruh yang selama ini bergejolak di internal Partai Golkar.

presiden jokowi dan Ketum Golkar Setya Novanto

Jakarta - Presiden Jokowi sebaiknya mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto. Hal itu dinilai dapat menyelesaikan kisruh yang selama ini bergejolak di internal Partai Golkar.

Demikian disampaikan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, dalam diskusi koordinatoriat wartawan parlemen bekerjasama dengan biro pemberitaan DPR dengan tema "Kursi Kosong Ketua DPR RI", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11).

Menurutnya, ketimbang meminta restu dari Jokowi, maka alangkah baiknya seluruh kader dan elite Partai Golkar mengangkat Jokowi sebagai Ketum untuk mengganti posisi Novanto.

"Sebaiknya Jokowi jadi Ketum Partai Golkar saja. Mungkin dengan begitu gunjang-ganjing sekarang ini akan selesai," kata Margarito.

Margarito menyarankan, kepada seluruh kader termasuk tokoh Partai Golkar untuk menjadikan Jokowi sebagai Ketum Partai Golkar. Soal AD/ART Partai Golkar, kata Margarito, hal itu sangat bergantung kepada keputusan seluruh kader partai.

"(Soal AD/ART Partai Golkar) sangat bergantung kepada orang-orang Golkar. Gampang itu, tidak jadi soal, kan bukan Alquran, bukan kitab suci," tegasnya.

Diketahui, pasca penahanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah kader Golkar mendesak agar Munaslub segera digelar.

Ditengah kencangnya desakan agar Munaslub segera dilaksanakan, Caketum Partai Golkar berlomba-lomba meminta restu dari Presiden Jokowi. Padahal, Jokowi bukan kader apalagi tokoh Partai Golkar.

Artinya, Presiden Jokowi tidak punya suara atau kebijakan apapun di internal partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, berdasarkan AD/ART Partai Golkar, keputusan Munaslub berada ditangan pengurus pusat dan DPD Partai Golkar.

Dua tokoh Partai Golkar yang disebut berpotensi menggantikan posisi Novanto, yakni Idrus Marham dan Airlangga Hartarto mengklaim telah menemui Jokowi. Bahkan, keduanya mengaku telah mendapat restu.

KEYWORD :

Ketum Golkar Setya Novanto Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :