Selasa, 23/04/2024 16:30 WIB

Jokowi Tentukan Cawapres Berdasarkan Isu Kekinian

Jelang Pilpres 2019, sejumlah nama disebut-sebut berpotensi untuk maju menjadi calon wakil presiden (Cawapres). Seperti apa kriteria Cawapres 2019 mendatang?

Presiden Joko Widodo

Jakarta - Jelang Pilpres 2019, sejumlah nama disebut-sebut berpotensi untuk maju menjadi calon wakil presiden (Cawapres). Seperti apa kriteria Cawapres 2019 mendatang?

Menurut Direktur Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas, ada tiga kemungkinan kriteria tokoh yang akan dipilih Jokowi sebagai cawapres 2019.

Menurutnya, kriteria Cawapres akan ditentukan berdasarkan isu yang tengah berkembang dan menjadi perhatian publik yang akan menentukan preferensi Jokowi.

"Jadi, Pak Jokowi akan melihat sejauhmana isu yang berkembang dan menjadi perhatian publik, tidak hanya nasional tapi juga internasional," kata Abbas, dalam diskusi bertajuk "Menakar Cawapres Potensial 2019" di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/11).

Dia merinci, pertama bisa saja nanti pemilihan cawapres ini dikaitkan dengan serentetan isu yang sedang berkembang di pilkada DKI Jakarta. Misalnya, ketika isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) semakin kuat, maka Jokowi bisa memilih tokoh dari santri untuk mengisi jawaban keprihatinan publik itu.

Menueutnya, Jokowi bisa memilih calon representasi Islam Indonesia yang moderat, terbuka dan toleran "Jadi, untuk pemilihan cawapres itu seperti apa tergantung isu yang tengah dihadapi publik saat itu. Tapi, ini hipotesis, nanti kita uji bersama ke depan,”  kata Abbas.

Namun, kata Abbas, jika yang dominan adalah isu keamanan seperti adanya ancaman dari dalam dan luar, maka besar kemungkinan sosok Cawapres yang akan dipilih berlatar belakang militer atau Polri. Hanya saja, Abbas tidak menyebutkan siapa nama sosok yang dimaksud.

"Sosok ini harus bisa men-deliver  informasi soal keamanan yang kuat kepada presiden," kata Abbas.

Dia mencontohkan, pada 2014 Jokowi memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres dengan pertimbangan saat itu berpengalaman, menguasasi ekonomi dan jaringan luas.

"Sementara Pak Jokowi itu lemahnya di situ, kemudian diisi oleh Pak JK dan akhirnya memberikan kepercayaan dan jaminan kepada masyarakat nasional dan internasional," kata Abbas.

Ketiga, kata Abbas, jika misalnya isu dan keprihatinan publik adalah di persoalan ekonomi, seperti masih banyaknya pengangguran, tingginya kemiskinan, investasi yang tidak cukup baik, daya beli melemah, maka besar kemungkinan sosok cawapresnya adalah berlatar belakang ekonom.

“Maka bisa saja kebutuhan presiden pada saat itu untuk memberi signal kepercayaan publik dengan memilih wakil dari sosok ekonom atau orang punya pengalaman menjalankan ekonomi dengan baik,” jelasnya.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Pemilih Muslim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :