Sabtu, 20/04/2024 08:04 WIB

Ketua DPD: Sekarang Kebangkitan Generasi Muda

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiwa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) merupakan masa kebangkitan generasi muda Indonesia.

Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang

Jakarta - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiwa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) merupakan masa kebangkitan generasi muda Indonesia. Dimana, generasi muda sebagai harapan masa depan bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) saat membuka Rakernas I Sapma PP dengan tema "Pancasila Pemersatu Bangsa", di Pekanbaru, Kamis (28/9).

Menurutnya, Sapma PP harus bisa membawa generasi muda bangkit dengan hati nurani untuk mengisi pembangunan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika.

"Sekarang ini saatnya kebangkitan Sapma. Artinya ini hari adalah hari kebangkitan generasi muda," kata Wakil Ketua MPR itu.

Senator asal Kalimantan Barat itu menegaskan, kebangkitan generasi muda harus dimulai dengan hati nurani bukan dengan otak.

"Kalau cuma pakai otak bisa lupa, kena stroke hilang. Tapi, kalau gunakan hati nurani dalam hati pun selalu bisa menyebut bangkit, bangkit dan bangkit," tegas OSO.

Dalam kesempatan itu, OSO berpesan generasi muda yang ada di dalam Sapma tidak boleh saling curiga yang dapat menghambat kreativitas dalam mengembangkan teori-teori tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bineka Tunggal Ika. "Biarkan anak muda kreatif. Semua itu harus ada di dalam hati nurani," jelasnya.

Kepada Ketua Umum Sapma Yedidiah Soerjoesoemarno dan seluruh jajaran, OSO menitip pesan untuk selalu melaksanakan 5 S dalam menjalankan organisasi. S pertama adalah strategi. "Saya akan ikuti terus ke mana strategi mereka. Kenapa, karena ini pesan dari Ketua Umum MPN PP Japto Soelistyo Soerjosoemarno," kata OSO.

S kedua adalah struktur organisasi. S ketiga adalah skill. OSO mengingatkan agar selalu menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat pula. "The right man in the right place. Jadi jangan karena kasihan, teman, tapi bodoh diletakkan di organisasi. Nanti tidak jalan organisasi," katanya.

Kemudian, S berikutnya adalah sistem. Kata OSO, jika punya strategi, struktur dan skill tapi tidak memiliki sistem maka organisasi akan amburadul. "Tata krama akan ditinggalkan," tegasnya.

Lalu S yang terakhir adalah speed dan target. Dia mencontohkan, masa jabatan ketum Sapma dalam tiga tahun harus punya target yang jelas. Serta waktu realisasi target harus diperhatikan.

"Lakukan suatu penilaian setiap enam bulan sekali, apa hasil yang sudah dilakukan. Ini berlaku untuk semua organisasi," kata OSO.

Ketum Sapma PP Yedidiah Soerjosoemarno dalam sambutannya mengatakan, sengaja mengundang OSO untuk meminta arahan dan membuka Rakernas pertama tersebut.

"Kami memohon arahan bagaimana peran serta pemuda dalam pembangunan ke depan. Bagaimana putra daerah dapat membangun daerah. Mohon bimbingan kami diarahkan belajar lurus, tidak belok-belok," ujar Yedidiah.

Dia berharap Sapma dalam memberikan semangat baru, visi misi yang tepat sehingga bisa melanjutkan program kerja yang tepat sasaran. "Insyallah Sapma bisa melahirkan kader terbaik. Insyaallah Pemuda Pancasila bisa lahirkan pemimpin yang berjiwa negarawan," kata Yedidiah.

KEYWORD :

Ketua DPD Oesman Sapta Odang OSO Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :