Seorang aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi membentang poster saat mengikuti aksi dukungan di depan gedung Merah Putih KPK.
Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pesimis kasus teror yang menimpanya dapat diungkap Polri. Terlebih hingga saat ini hari 116 pascapenyerangan, polisi tidak memberikan titik terang.
"Saat ini Novel pesimis bisa diungkap Polri," kata Ketum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).Bukan tanpa alasan Novel pesimis kasusnya bisa diungkap polisi. Sebab, kata Dahnil, Novel melihat banyak keganjilan dalam pengusutan kasus ini. "Apalagi dulu kan novel itu penyidik Polisi jadi tahu SOP penyidikan," ungkap dia."Makanya kami dorong pembentukan Tm Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," tegas Dahnil.Baca juga :
Sekretaris MA Hasbi Hasan Penuhi Panggilan KPK
Sebelum mendapatkan serangan penyiraman air keras dari dua pria tidak dikenal, kata Dhanil, Novel sempat mendapat peringatan atau warning dari intelijen Polri. Setelah mengetahui adanya potensi serangan ke Novel, kata Dahnil, Polda Metro selanjutnya mengirim pengamanan di sekitar rumah Novel."Jadi sebelum peristiwa, Polda Metro Jaya sudah menyampaikan akan ada potensi penyerangan ke Novel. Mereka punya data intelijen ada upaya penyerangan," terang Dahnil.Sekretaris MA Hasbi Hasan Penuhi Panggilan KPK
Baca juga :
Diperiksa KPK 3 Jam, Bos Maspion Group Bungkam
Diperiksa KPK 3 Jam, Bos Maspion Group Bungkam
Novel Baswedan KPK Polri