DPD RI
Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai lembaga pengawal aspirasi daerah telah tercemar dengan masuknya kalangan pengurus partai politik di dalamnya. DPD pun tak jauh beda dengan DPR sebagai lembaga perwakilan yang dipilih melalui partai politik.
Setidaknya terdapat 70 anggota DPD yang juga menjadi pengurus partai (lebih dari 50%). Bahkan Ketua DPD kontroversial Oesman Sapta Odang (OSO) adalah ketua umun Partai Hanura."Mendominasinya partai politik di kelembagaan DPD telah merusak bangunan bikameral yang diatur dalam UUD 1945. Konstitusi menghendaki DPD-RI diisi oleh perwakilan berdasarkan aspirasi daerah sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat diisi oleh perwakilan partai politik. Tapi sistem ini dirusak," ujar Kordinator Aksi BEM se-Jakarta, Ashar usai aksi demo di PTUN Jakarta, Rabu (07/06).Ashar menegaskan, Aliansi BEM - Jakarta sangat prihatik karena terpilihnya Ketua Umum salah satu partai politik sebagai ketua DPD membuktikan adanya perebutan kekuasaan di DPD dengan menghalalkan segala cara. Apalagi dalam perebutan tersebut cukup terlihat intrik khas sebuah partai politik
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Konflik DPD Ketua DPD Oesman Sapta Odang



























