Padahal potensinya bisa mencapai 151 ribu publikasi internasional per tahun
Nasir menuturkan, saat ini publikasi ilmiah bersertifikasi internasional yang dimiliki Indonesia berjumlah 16.528. Perolehan tersebut tidak terpaut jauh dari Malaysia
Pasalnya, secara matematis Indonesia memiliki potensi publikasi yang melimpah bila melihat jumlah guru besar dan lektor kepala di perguruan tinggi.
Nasir mengakui saat ini publikasi internasional Indonesia secara kualitas masih rendah, dibuktikan dengan banyaknya publikasi masuk di kategori Q3 dan Q4 dalam perangkingan internasional.
Jumlahnya, menurut keterangan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mencapai 30.924 publikasi internasional. Sementara Malaysia sudah mengumpulkan 31.968 publikasi.
Muhammad Dimyati mengatakan, selisih jumlah publikasi internasional Indonesia dan Malaysia saat ini hanya terpaut tiga paper.
Nasir menyebut program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sajana Unggul (PMDSU), berhasil menyumbang banyak jumlah publikasi internasional.
Ali Ghufron Mukti menyebut, kolaborasi menjadi salah satu solusi guna meningkatkan kualitas publikasi internasional.