Jum'at, 11/10/2024 07:20 WIB

Strategi Indonesia Salip Publikasi Malaysia

Jumlahnya, menurut keterangan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mencapai 30.924 publikasi internasional. Sementara Malaysia sudah mengumpulkan 31.968 publikasi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

Jakarta – Hingga akhir Januari 2019, perolehan publikasi internasional Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang Malaysia.

Jumlahnya, menurut keterangan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mencapai 30.924 publikasi internasional. Sementara Malaysia sudah mengumpulkan 31.968 publikasi.

Padahal, kata Nasir, Indonesia memiliki kans besar untuk menyalip Malaysia. Dari hitung-hitungan kasar, perbandingan jumlah perguruan tinggi dan dosen antara Indonesia dan Malaysia cukup mencolok. Malaysia memiliki 120 perguruan tinggi, sementara di Indonesia sudah ada 4.700-an perguruan tinggi.

“Indonesia punya 267 ribu dosen, guru besarnya 5.500, dan lektor kepala 32.000. Tentu Indonesia punya potensi untuk publikasi,” terang Nasir kepada awak media di Kantor Kemristekdikti Jakarta pada Senin (28/1).

Karena itu, untuk menyalip Malaysia Nasir mewajibkan para lektor kepala untuk melakukan publikasi internasional setiap tahun. Kemudian strategi lainnya dengan mendorong perguruan tinggi yang sudah memiliki mahasiswa S2 dan S3.

“Pernah punya pengalaman, ada satu mahasiswa publikasi internasionalnya delapan. Itu jumlahnya empat orang,” kata Nasir.

Sementara Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menyebut pencatatan publikasi internasional Indonesia periode 2018 belum rampung. Ada peluang Indonesia memperoleh publikasi internasional lebih tinggi dari angka yang ada saat ini.

“Untuk 2018 pencatatannya sampai Juni 2019. Kemungkinan bertambah itu masih tinggi. Semoga perbedaan dengan Malaysia tidak jauh berbeda,” tutur Dimyati.

Adapun untuk strategi menyalip Malaysia, Ditjen Risban berupaya memulihkan rasa percaya diri para peneliti, juga memaksa mereka untuk melakukan publikasi.

KEYWORD :

Publikasi Internasional Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :