Pemanfaatan pekarangan sangat potensial sekali menyediaan pangan yang cukup dan beragam, minimal bagi keluarga, sehingga produksi pangan tidak hanya pada lahan sawah.
KRPL tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, tetapi juga bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga
Menurut Agung, Kementan mendorong masyarakat memberdayakan lahan pekarangan agar mampu menyediakan bahan pangan rumah tangganya sendiri.
Di Indonesia, tanaman porang belum banyak dibudidayakan, tanaman tersebut tumbuh di pekarangan atau di pinggiran hutan yang tumbuh liar dan berkembang biak dari umbi atau biji tanaman sebelumnya.
Dari pekarangan rumah yang ditanami dengan berbagai jenis sayuran itu, Suyono menceritakan mampu mengantongi gocek per hari minimal Rp300.000.
Persemaian kering bisa dilakukan di pekarangan rumah para petani. Inovasi ini pertama kali diterapkan oleh Hasanudin Petani dari Poktan Sumber Tani Kecamatan Kalianget.
Family farming merupakan cara mudah dalam menghasilkan panganan sehat dan berkualitas seperti sayur-mayur, umbi-umbian, aneka buah dan sumber protein hewani termasuk ikan sesuai potensi lokal.
Masyarakat harus memanfaatkan setiap jengkal tanah kosong untuk ditanami berbagai komoditas pangan, seperti umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.
Pekarangan memberikan manfaat besar bukan saja terhadap pemenuhan penyediaan pangan yang sehat, juga bahkan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga.
Pemakaian obat tradisional yang berasal dari tanaman rimpang seperti jahe merah tidak hanya digunakan bagi mereka yang tinggal di pedesaan, namun sudah diminati pula oleh masyarakat perkotaan.