Rabu, 08/05/2024 02:31 WIB
TAG : Konstitusional
  • Gunting Pengawasan DPR, PP 72/2016 Inkonstitusional

    Kamis, 19/01/2017 13:14 WIB

    Disahkannya PP No 72 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas oleh Presiden Jokowi dinilai inkonstitusional.

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • Sesjen MPR RI Buka Forum Tematik Bakohumas dan Sosialisasi HUT MPR RI

    Rabu, 23/08/2017 14:17 WIB

    Peran bidang kehumasan sangat penting terutama terkait publikasi mengenai tugas-tugas dan wewenang MPR dalam menjalankan tugas konstitusionalnya

  • Oesman Sapta Minta Anggota MPR Fokus Tugas Konstitusional

    Rabu, 17/01/2018 16:43 WIB

    Oesman Sapta menyampaikan kepada kedua anggota MPR segara menyesusiakan diri, untuk melaksanakan tugas-tugas konstitusional anggota MPR.

  • Cak Imin: Kita Smart Tapi jangan Khianat

    Kamis, 15/02/2018 11:58 WIB

    Bagi sejumlah pihak, politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Sehingga, berbagai macam cara dilakukan untuk meraih sebuah kekuasaan.

  • Sesjen MPR Kaji Haluan Negara Lewat Disertasi Doktor

    Selasa, 07/08/2018 18:36 WIB

    Disertasi yang berjudul ‘Haluan Negara Sebagai Dasar Pertanggungjawaban Presiden Dalam Penyelenggaraan Kekuasaan Pemerintahan Berdasar Prinsip Negara Demokrasi Konstitusional’ itu diuji secara terbuka pada 7 Agustus 2018 di Kampus Universitas Jayabaya, Pulomas, Jakarta

  • HNW Usulkan Diplomasi Politik Perempuan Ciptakan Perdamaian di ASEAN

    Selasa, 07/08/2018 20:05 WIB

    Dalam kunjungannya HNW mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia yang sudah menunjukkan kepada dunia bahwa negara mayoritas Muslim juga bisa menjalankan demokrasi yang berkwalitas, yang menghantarkan terjadinya peralihan kekuasaan secara konstitusional secara aman dan damai

  • Oesman Sapta Lantik Tujuh Anggota MPR PAW

    Senin, 17/12/2018 13:40 WIB

    Oesman Sapta mengajak anggota MPR PAW yang baru dilantik untuk menjalankan tugas dan wewenang konstitusional MPR dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab sehingga memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

  • Korsel Batalkan Larangan Aborsi

    Kamis, 11/04/2019 20:10 WIB

    Panel peradilan yang beranggotakan sembilan orang memutuskan 7-2 bahwa larangan aborsi yang telah berlangsung selama puluhan tahun tidak konstitusional dan memerintahkan agar undang-undang tersebut harus diamandemen pada akhir tahun 2020. 

  • Eggi Sudjana Tersangka, Habib Sholeh: Ulama yang Benar Tak Pernah Mengajak Makar

    Kamis, 09/05/2019 22:39 WIB

    "Sudah dan tolong hentikan upaya-upaya inkonstitusional. Kasihan umat, kasihan masyarakat dipecah belah begini. Harusnya kalau mereka benar-benar ulama, berfikirlah bagaimana umat itu tenang, bukan malah sebaliknya," tegas Habib Sholeh.