KPK membidik dua kasus dugaan suap Lippo Group sekaligus, yakni kasus suap perizinan Meikarta dan kasus suap pengurusan kasus Lippo Group di pengadilan.
Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah Yasin bakal mengungkap dugaan keterlibatan Lippo Group selaku korporasi dalam kasus suap perizinan proyek Meikarta.
KPK mengaku telah mengantongi bukti komunikasi sejumlah pihak yang diduga bos Lippo Group dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terkait kasus suap perizinan proyek Meikarta.
KPK telah mengantongi sejumlah bukti dugaan keterlibatan Lippo Group dalam kasus suap perizinan Meikarta. Bukti dugaan keterlibatan Lippo Group diperkuat oleh keterangan sejumlah saksi.
KPK telah mengetahui sosok yang disebut "Babe" dalam kasus suap perizinan Meikarta. Dimana, "Babe" memiliki peran penting dalam kasus suap megaproyek milik Lippo Group tersebut.
CEO Lippo Group James Riady membantah terlibat dan membahas perizinan proyek Meikarta dengan Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Namun, KPK tidak begitu saja percaya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Presiden Direktur (Presdir) Lippo Cikarang, Toto Bartholomeus terkait kasus suap perizinan Meikarta.
KPK terus menelusuri sumber uang suap perizinan Meikarta dari petinggi Lippo Group. Salah satunya, eks Presiden Direktur (Presdir) Lippo Cikarang, Toto Bartholomeus.
KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap petinggi Lippo Group terkait suap perizinan Meikarta. Kali ini Support Service Project Management PT Lippo Cikarang, Eddy Triyanto yang diperiksa.
KPK mengaku telah mengantongi bukti komunikasi antara petinggi Lippo Group dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terkait suap perizinan Meikarta.