Majalah Mingguan Perancis Le Point menampilkan foto presiden Turki di sampul edisi 24 Mei dengan kata-kata yang berbunyi: "Sang diktator. seberapa jauh Erdogan akan pergi?"
Erdogan memaparkan upaya pemerintahannya yang telah membangun kembali provinsi itu, termasuk pembangunan 17 rumah sakit, 43 fasilitas kesehatan
Presiden Turki berkata Turki akan memberi respons kepada pemerintah Austria yang mengusir para imam.
Sekitar 60 Imam dan keluarga mereka diusir. Wina mengatakan mereka dibiayai oleh Ankara, melanggar larangan keuangan asing organisasi keagamaan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pasukan keamanan dan lembaga peradilan akan segera mengungkap dalang insiden itu.
Erdogan juga mengatakan oposisi "tidak peduli" tentang isu-isu utama Turki seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan transportasi.
Dalam pemilihan anggota parlemen, Partai Pembangunan dan Keadilan yang saat ini menguasai, memperoleh 42,5 persen suara setelah 96,5 persen suara dihitung.
Sebelum menuju Ankara, Erdogan, yang memerintah Turki selama lebih dari 15 tahun sebagai perdana menteri dan presiden, menyampaian pidato kepada para pendukungnya yang bersorak-sorai, bendera-bendera dari atas sebuah bus di kota terbesar di negara itu, Istanbul.
Erdogan menyatakan keberhasilannya dalam pemilihan presiden dan parlemen yang bersejarah di Turki.
Erdogan merupakan generasi baru atau generasi kedua dari politik Islam di Turki yang sebelumnya didahului politisi Islam senior Necmettin Erbakan.