Iran Air kesulitan membeli pesawat baru, jelang sanksi Amerika Serikat (AS) yang akan berlaku efektif pada Senin, 5 November 2018 besok.
Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi satu lagi roda pesawat Lion Air JT-610. Tak hanya itu, satu lagi turbin mesin pesawat juga sudah terdeteksi.
Maskapai penerbangan Iran Air sedang mencari untuk membeli pesawat dari perusahaan mana pun yang tidak memerlukan izin penjualan Amerika Serikat dan dapat mempertimbangkan Sukhoi Superjet 100 dari Rusia.
Untuk mengunduh data-data dari FDR tersebut, KNKT dibantu oleh National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, Transport Safety Investigation Biro Singapura dan Australian Transport Safety Biro.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan akan menerbitkan laporan awal mengenai penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, bulan mendatang.
Tidak asal naik pesawat, Anda juga harus memperhatikan barang-barang apa saja yang boleh masuk dalam bagasi atau kabin.
Tim DVI Polri telah menerima sebanyak 186 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Tadi malam tim DVI kembali menerima satu kantong jenazah.
Delapan kantong jenazah berhasil dievakuasi tim penyelam Basarnas, Kamis (8/11/2018). Jenazah dievaluasi ke posko menggunakan KN SAR-231 Sadewa tepat pukul 18.10 WIB.
Basarnas kembali mengevakuasi sebanyak delapan kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Dengan demikian, sebanyak 195 kantong jenazah yang sudah dievakuasi.
Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengevakuasi sebanyak 195 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Dari 195 kantong jenazah, sebanyak 71 jenazah yang sudah diidentifikasi tim DVI RS Polri.