Polisi dan petugas kemanan memberlakukan jam malam dan meningkatkan penjagaan menyusul laporan bahwa gerilyawan Islam di Iligan
Seluruh WNI dibawa ke Bandara Laguindingan, Mindanao Utara, dan langsung diterbangkan ke Davao City.
Pelaku tersebut diketahui memakai topeng dan kemeja hitam.
Guna menghindari kecurigaan pasukan Maute, Norodin mengajarkan mereka berteriak Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) saat melalui pos-pos penjagaan.
Norodin, kendati mulai dikenal atas aksi heroiknya tersebut, ternyata bukanlah sosok asing di tengah-tengah masyarakat Filipina.
Itu terjadi saat Norodin menempuh pendidikan di King Abdul Aziz University, Jeddah.
Sekitar 40 orang asing telah bertempur bersama militan Filipina di Kota Marawi, kebanyakan dari Indonesia dan Malaysia, meskipun beberapa berasal dari Timur Tengah.
Bahkan Duterte mengatakan, tidak tahu soal itu sampai bantuan tersebut tiba untuk melawan ISIS di Marawi.
Jumlah tentara AS yang masuk ke Filipina hingga saat ini belum diketahui secara jelas.
Darang menceritakan dari ranjang rumah sakit, sementara kepala dan bahunya dibalut akibat luka pecahan peluru.