Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyambut positif sekaligus memuji langkah Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung yang membuat gebrakan spektakuler dengan membuka program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), berupa pelatihan kedi (caddy) atau pemandu golf dan pemandu selam.
Lembaga pelatihan vokasi harus bersinergi dengan dunia usaha/industri, guna mewujudkan pelatihan yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan dunia usaha/industri.
BLK Pekanbaru dan BLK Dumai yang berstatus UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Provinsi Riau telah resmi menjadi BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat).
Dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja, memiliki peran besar dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan agar proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.
Jika BLK hanya melahirkan pengangguran baru, maka lebih baik BLK tutup saja, karena tidak ada gunanya.
Menurut Menaker Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung.
Kementerian Ketenagakerjaan melalui BLK Surakarta menggelar pelatihan barista jamu untuk menyiapkan SDM kompeten di sektor yang tengah digemari masyarakat tersebut.
Dengan adanya reformasi birokrasi ini, Kemnaker lebih fokus dalam mengelola dan membina SDM ASN Ketenagakerjaan yang kompeten dan profesional.
Pelatihan kompetensinya, kemudian sertifikasi, dan kemudian berorientasi pada penempatan.