Menurut dia, pernyataan Bahlil yang mengatakan penyebab utama tingginya polusi udara adalah asap dari PLTU menyesatkan dan bisa merugikan publik. Terlebih berdasarkan hasil kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diketahui bahwa 75 persen sebaran PM 2,5, zat paling berbahaya, berasal dari kendaraan bermotor. Sementara PLTU cuma berkontribusi sebesar 25 persen.
Menteri LHK yang sudah menjabat hampir 10 tahun ini, lanjut BHS, harusnya sudah sangat paham siklus asap tahunan.
Manila Dilanda Kabut Asap dan Gas Vulkanik Gunung Berapi, Sekolah Ditutup
AirNav Indonesia berdasarkan data dari BMKG telah memberikan informasi kepada Maskapai terkait perkembangan jarak pandang terbaru.
China Keluarkan Peringatan Waspada Polusi saat Kabut Asap Kian Tebal