Kabina-bina kalau masyarakat Sunda tak pilih orang Sudan dalam Pilpres. Harusnya ngahiji pilih nomor hiji
Presiden Suriah Omar al-Bashir lengser dari jabatannya setelah dikudeta oleh militer pada Kamis (11/4).
Pria kelahiran 1 Januari 1944 ini sudah dikenal kental darah militernya, semenjak bergabung sebagai penerjun payung pada usia muda.
Menteri Pertahanan Sudan Awad Mohammed Ibn Ouf mengumumkan bahwa militer telah memakzulkan dan menangkap Presiden Omar al-Bashir
enguasa militer negara itu bersikeras bahwa mereka akan membuka jalan bagi pemerintahan sipil.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ahmed Awad Ibn Auf mengumumkan pengunduran dirinya dari dewan di TV pemerintah dan menyebut Abdel Fattah Burhan sebagai penggantinya.
Di antara negara itu menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Yaman, Sudan Selatan, Venezuela, Sudan, Zimbabwe, Kamerun, Burkina Faso, Haiti, Afghanistan dan Nigeria.
Para pemimpin oposisi mengatakan pada Minggu mereka menunda pembicaraan dengan para penguasa militer karena tidak percaya janji mereka untuk memindahkan kendali negara Afrika Utara.
Pengunjuk rasa lain mengatakan Sudan membutuhkan kepemimpinan yang baik dan bukan bantuan asing.
Dewan mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelum pertemuan pada Rabu (24/4) bahwa pihaknya bersedia untuk membahas proposal dari koalisi kelompok di belakang protes untuk memindahkan kekuasaan segera ke pemerintah sipil transisi.