Erick Thohir adalah satu-satunya kandidat menteri untuk kabinet pemerintahan Presiden Jokowi-Ma`ruf Amin yang akan membawa kepentingan kelompok pebisnis di tengah hegemoni partai pendukung pemerintah.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu membantah nama Erick Thohir akan menjadi Menteri BUMN.
Presiden Jokowi memastikan susunan Kabinet Kerja jilid II telah rampung dan akan disampaikan setelah pelantikan, Minggu (20/10). Salah satu nama calon menteri Jokowi adalah Erick Thohir yang merupakan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Lawan Plutokrasi menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (18/10).
Wasekjen PBNU, KH Masduki Baidhowi merespon isu sikap Erick Thohir terhadap radikalisme yang beredar di sosial media. Meski tak secara tegas menyebut Erick Thohir, Masduki mengingatkan negara memang perlu lebih proporsional dalam menangani radikalisme.
Penolakan terhadap Erick Thohir untuk menjabat sebagai Menteri BUMN semakin meluas. Erick Thohir dinilai tidak bebas dari kepentingan bisnis, tidak layak memegang kendali kementerian yang mengurusi dan mengatur perusahaan negara tersebut.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menganggap Erick Thohir tidak pantas menjadi Menteri BUMN.
Menjelang pengumuman susunan Kabinet Kerja jilid II, publik masih bertanya-tanya siapa yang akan menjadi menteri di kabinet 5 tahun ke depan. Bahkan, beberapa nama sudah beredar jauh sebelum pelantikan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Ada dugaan korupsi di KBN mencapai puluhan miliar rupiah, dan sudah dilaporkan ke KPK
Kartika Wirjoatmodjo membina BUMN sektor industri agro, kawasan, logistik, pariwisata, jasa keuangan, konstruksi, jasa konsultan, sarana dan prasarana perhubungan.