Dengan penerapan pertanian organik terpadu Gesti mengaku sudah mengantongi omset mencapai Rp232 juta per tahun.
Menteri Pertanian (Kementan), Syahrul Yasin Limpo belakangan selalu menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti di tengah pandemi.
Petani di Kabupaten Nunukan terus bergerak dan tidak berhenti untuk melakukan olah lahan dan panen di lahan pertanian yang dimilikinya.
Pemuda asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini memulai bisnis di bidang pertanian setelah mengikuti Program Magang Jepang yang difasilitasi Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2012
Syahrul juga meminta para pejabat daerah dan jajarannya agar memantau ketersediaan pangan di daerah masing-masing untuk memastikan ketersediaan pangan nasional terkendali dengan baik.
Namun di masa pandemi ini, ternyata ada saja ide brilian untuk mensiasati cara memasarkan hasil pertanian, seperti yang dilaukan petani yang tergabung dalam Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC).
Peran Kostratani menjadi sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian dan ekspor berbasis IT.
Pangan tidak boleh bermasalah dalam rangka memenuhi kebutuhan 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Sebab, kapan pangan bermasalah akan muncul masalah sosial dan ekonomi.
Dedi menyampaikan akan terus mendorong lahirnya para petani milenial yang berbasis startup. Pasalnya, dengan startup produksi, distribusi dan pemasaran pangan akan lebih mudah dan lancar.
Tanfidzul Khoiri mampu mengantongi omzet Rp90 juta per bulan dan Rp1,080,000.000 juta per tahun.