Namun demikian, sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap minyak Venezuela dan pemotongan pasokan minyak mentah yang dipimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) membatasi penurunan lebih lanjut harga minyak.
Hal itu menyusul laporan menunjukkan ada kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), dan sanksi minyak Venezuela.
Hal itu merusak upaya kelompok Timur Tengah yang didominasi klub OPEC untuk menahan pasokan
Abdul Mahdi bertandang ke Riyadh dengan delegasi yang cukup besar, termasuk pejabat dan pengusaha, dengan perdagangan dianggap sebagai fokus utama dari diskusi antara dua produsen minyak terbesar OPEC.
Karena itu dia menjamin tidak akan ada kekurangan minyak, apalagi persediaan Amerika Serikat (AS) masih kuat.
Iran adalah satu-satunya negara OPEC utama yang belum berbicara secara terbuka tentang perlunya memperpanjang pengurangan produksi.
OPEC +, diperkirakan akan memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2019.
Studi menunjukkan bahwa OPEC memompa 29,60 juta barel per hari (bph) bulan lalu, terendah sejak 2014 dan 170.000 bph lebih rendah dari angka yang direvisi pada bulan Mei.
Sebelum Ekuador memutukan mengundurkan diri, Qatar sudah terlebih dahulu meninggalkan OPEC pada Januari 2019 untuk lebih fokus pada gas alam.
Output minyak negara itu turun hampir 1,3 juta barel per hari pada September, dari bulan sebelumnya, menurut data yang disampaikan kepada Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).