pembicaraan tentang kewarganegaraan merupakan domain kajian di MPR
Mereka yang ditangkap dan ditahan gara-gara terlibat dalam aksi kekerasan dalam demonstrasi,
Para pemimpin Muslim percaya bahwa undang-undang baru akan dikaitkan dengan praktik nasional, di mana setiap warga negara akan diminta untuk membuktikan kewarganegaraan India.
Media lokal melaporkan pria itu mengunggah foto dirinya di media sosial dengan plakat untuk mengekspresikan ketidaksukaannya terhadap terhadap kebijakan Modi.
Kedatangan mereka ke rumah rakyat, menurut pria asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu untuk memperdalam ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
Demonstran memprotes RUU Kewarganegaraan yang dikhawatirkan mendiskriminasi komunitas Muslim minoritas.
Kaum Muslim yang memprotes undang-undang kewarganegaraan baru di negara itu adalah teroris yang harus diberi makan dengan peluru, bukan Nasi Biryani.
Rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan gerombolan yang di dahi mereka ditandai oleh garis safron, naik ke puncak menara masjid, di mana mereka berusaha menanam bendera.
Seruan Modi itu datang setelah badai kritik dari partai-partai oposisi tentang kegagalan pemerintah untuk menahan kekerasan, meskipun menggunakan gas air mata, pelet dan granat asap.
Totok Suprayitno membantah kabar rencana peleburan mata pelajaran (mapel) agama dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).