Jaksa Agung AS, William Barr mengatakan pada Senin (13/1) bukti menunjukkan penembak itu dimotivasi oleh ideologi ekstremis.
Ideologi ekstremis yang dipromosikan Riyadh menempatkan Arab Saudi dan Iran di sisi berlawanan dari berbagai konflik di Timur Tengah.
Iran mengutuk serangan tersebut mengatakan, Republik Islam akan mendukung pemerintah Afghanistan dalam perangn melawan terorisme dan ekstremisme.
Turki meningkatkan militernya dan secara besar-besaran mengimpor kembali pejuang ekstremis dari Suriah.
Berbagai operasi untuk membersihkan Mesir dari para ekstremis telah mengakibatkan kematian 77 militan.
Studi yang memetakan tren kepercayaan vaksin di 149 negara antara 2015 dan 2019, menemukan, skeptisisme tentang keamanan vaksin cenderung tumbuh bersamaan dengan ketidakstabilan politik dan ekstremisme agama.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga mengutuk serangan itu dan mengatakan menolak ekstremisme dan terorisme dalam segala bentuk dan bentuk terlepas dari motifnya.
Eksistensi ekstremisme, pemaksaan kehendak dan kekerasan harus dibatasi seminimal mungkin
Massa memenuhi rumah Dewan Perwakilan dan Senat AS, berhasil menghentikan sementara pemungutan suara resmi untuk mengonfirmasi kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.
Kalangan dewan mendukung diterbitkannya Peraturan Presiden No. 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE).