SBY, dilanjutkan dia, juga sama sekali tak pernah menuduh penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu sebagai pihak yang dapat melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024.
Menurut Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat ini, kontestasi politik hanya sebagai kompetisi yang temporer dan sebentar.
Jangan hanya memandang mereka sebagai angka-angka yang memenuhi TPS-TPS. Jangan. Mari bersama-sama entah itu partai politik, entah itu kandidat capres-cawapres, entah itu media, entah itu platform-platform, secara bersama-sama kita untuk kemudian membuat ruang-ruang menyusun agenda bersama.
Kalau menurut saya hal yang paling penting tidak hanya memandang mereka sebagai objek, bukan hanya sebagai pemilih. Bagi saya memandang generasi milenial dan gen z ini, anak-anak muda ini, sebagai aktor sejarah.
Saya mengkritik ini sudah lama. Jadi kalau kita mau menciptakan pemilu yang tidak lebih tegang seperti sekarang ini, kita harus menata secara serius, hal-hal yang kita catat hari ini harus kita ubah, paling tidak dua undang-undang.
Semestinya ketika berkontestasi ingin menjadi pimpinan maka kita juga harus mengedepankan sisi moral, sisi etika yang tentu cara-cara berkontestasi.
Saya kira posisi kami atau AMIN yang pertama melindungi petani tembakau. Itu merupakan satu hal yang tak bisa ditawar. Jadi petani memiliki hak konstitusional untuk dilindungi oleh negara mereka juga punya hak juga untuk mendapatkan jaminan bahwa kerja-kerjanya dilindungi. Baik itu produksinya atau pasca produksinya.