Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyayangkan kebijakan pemerintah yang masih mengandalkan impor sebagai solusi mengatasi lonjakan harga daging Sapi.
Pemotongan anggaran sebesar 67 persen pada program pengelolaan hutan berkelanjutan pada kebijakan refocusing anggaran di Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) jadi sorotan dewan.
Kementan mengalami refocusing (penghematan) sebesar Rp 6,33 triliun berdasarkan Surat Kementerian Keuangan Nomor 30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, sehingga pagu anggaran 2021 setelah refocusing adalah sebesar Rp 15,51 triliun.
Negara harus memastikan tingkat kelaparan dan angka stunting yang ada pada penduduk kita berkurang drastis. Karena ini akan sangat mempengaruhi pada kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di masa datang.
Pemerintah perlu berkomitmen agar memperbaiki kebijakan impor ini agar tidak menyakiti petani dan menyakiti rakyat Indonesia.
Pemerintah harus sering-sering bertemu petani garam. Hal itu menyusul rencana pemerintah yang ingin melakukan impor garam pada tahun ini.
Sebagai salah satu wirausaha sosial, Akmalia berharap banyak teman-teman sebayanya dapat lebih berkontribusi pada upaya memberdayakan masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya.
Kalangan dewan meminta pemerintah mengantisipasi dampak akan masuknya komoditas daging ayam yang sebentar lagi membanjiri tanah air akibat impor.
Kalangan dewan menilai Indonesia masih belum fokus mengoptimalkan kekuatan sumber daya yang dimiliki.
Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyatakan bahwa RUU Landas Kontinen yang sedang dibahas pemerintah dan DPR saat ini perlu mengatur ketentuan terkait riset ilmiah berbagai pihak agar tidak merugikan kepentingan Indonesia.