Stress sering terjadi selama kehamilan, tapi terlalu banyak stres bisa membuat tidak nyaman.
Ketika stress berlebih dan tidak teratasi dapat menyebabkan kecemasan, gelisah, sakit kepala, nyeri dada, dan depresi.
Gejala Stress ternayata tak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga bisa dialami oleh anak-anak yang akibatnya bisa berbahata terhadap kesehatan fisik mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan Hokkaido University di Sapporo menemukan bahwa stress di malam hari lebih berbahaya dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya.
stress dapat memicu detak jantung yang tidak teratur, yang dapat menyebabkan kondisi jantung yang lebih serius di kemudian hari.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang menikah memiliki kadar kortisol terendah, yang dikenal sebagai hormon stres
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Universitas Columbia menemukan bahwa, depresi atau stress yang dialami orang tua bisa tertular ke anak.
Kebingungan ini dapat membuat seseorang stress atau deperesi karena tidak tahu akan melakukan apa di hidupnya.
Menko Luhut : Kita harus waspada hadapi perfect strom
Mahasiswa UMB ciptakan STRESSING Aplikasi Cerdas Terintegrasi untuk Perlindungan Pelecehan Seksual melalui smartphone.