Tanggung jawab IAEA termasuk mengawasi pembatasan kegiatan nuklir Iran di bawah kesepakatan Teheran 2015 dengan negara adidaya dunia, yang dihentikan Amerika Serikat (AS) tahun lalu.
Iran akan segera memberi tahu Badan IAEA mengenai aspek teknis dan operasional keputusannya untuk menangguhkan komitmen R&D-nya.
Bolton menuduh Iran menyembunyikan bahan dan / atau kegiatan nuklir di tengah kunjungan penjabat kepala lembaga IAEA, Cornel Feruta.
Iran sepenuhnya mematuhi Perjanjian Non-Proliferasi, mengikuti perjanjian perlindungan komprehensif dengan IAEA
AS menyebut kesepakatan nuklir 2015 sebagai kesepakatan terburuk meski, ada catatan verifikasi dan transparansi dari IAEA.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah memverifikasi dalam 15 laporan bahwa Iran memenuhi semua kewajiban nuklirnya dengan niat baik.
AS menuding Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir meskipun sudah dikonfirmasi berulang-ulang dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa Iran tidak terlibat dalam kegiatan membuat bom atom.
Republik Islam Iran menolak setiap tuduhan tidak bekerjasama dengan IAEA, bersikeras bahwa ia siap untuk menyelesaikan perbedaan yang berpotensi besar dengan IAEA.
Teheran sepenuhnya menolak resolusi yang diadopsi oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
Kerja sama Iran dengan IAEA selalu didasarkan pada komitmen internasional dan dalam kerangka kerja teknis dan profesional.