Di saat pandemi Covid-19 melanda sendi-sendi perekonomian di berbagai sektor tak terkecuali sektor pertanian, justru permintaan ekspor tanaman florikultura terutama dracaena.
Salah satu cara yang dilakukan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk memenuhi volume ekspor tersebut adalah melalui program Kampung Florikultura.
Ketersediaan inovasi unggul merupakan faktor kunci dalam pengembangan pertanian, khususnya subsektor florikultura.
Kontrak ekspor tanaman hias dengan beberapa buyer dalam dua ajang bergengsi di atas membuktikan bahwa florikultura lokal diminati pasar Amerika dan Eropa.
Dalam setahun total mereka menjual 20 juta pokok tanaman yang diimpor dari Indonesia, Vietnam, China dan Equador, semuanya jenis tanaman tropis. Harganya bervariasi mulai dari USD 2 sampai ratusan dollar.
Kementan Dorong Industri Florikultura Berperan Lebih Besar untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kawasan Florikultura Gresik Ungkit Ekonomi Masyarakat.
Kampung Aglaonema Berhasil Tingkatkan Kesejahteraan Petani Florikultura di Sleman.
Bogor Flora Festival, Kementan beri penghargaan florikultura