Seluruh negara di dunia mendapat akses terhadap vaksin Covid-19. Sebab, banyak negara yang berkompetisi untuk mendapatkan vaksin virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
WHO memutuskan untuk meneliti lebih lanjut secara langsung ke setiap Negara yang mengalami angka infeksi tertinggi, di mulai dari Negara asal dari Covid-19 Wuhan, China.
Amerika Serikat (AS) meminta China mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mewawancarai tenaga perawatan, mantan pasien, dan pekerja lab di pusat kota Wuhan.
Mereka menyelamatkan hewan peliharaan yang memiliki rumah, tetapi pemiliknya tidak dapat menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka ketika kota tempat virus corona muncul terpaksa diisolasi.
Wuhan, di provinsi tengah Hubei, diyakini sebagai episentrum pandemi global yang telah menginfeksi hampir 100 juta orang dan sejauh ini menewaskan lebih dari dua juta orang.
Tim tersebut telah meminta data pasien mentah pada 174 kasus COVID-19 yang telah diidentifikasi oleh China dari fase awal wabah di kota Wuhan di China pada Desember 2019.
Baru pada bulan Januari tim ahli internasional yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengunjungi Wuhan untuk memulai penyelidikan selama sebulan di lapangan.
Sebuah vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan yang berbasis di Wuhan adalah 72,8 persen efektif terhadap simtomatik Covid-19 setidaknya dua minggu setelah injeksi kedua.
Sebuah tim yang dipimpin WHO yang menghabiskan empat minggu di dan sekitar Wuhan pada Januari dan Februari dengan para peneliti China mengatakan dalam sebuah laporan pada Maret bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
Institut Produk Biologi Wuhan membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin malam melalui media sosial. Itu tidak menentukan kapan akan mengoperasikan pabrik dengan kapasitas penuh.