Ketiga jenis vaksin itu tengah berproses mendapatkan emergency used authorization (EUA) homologous untuk usia di atas 18 tahun
Direktur National Institutes of Health, Francis Collins mengatakan kepada CBS` Face the Nation bahwa jumlah kasus Omicron akan meningkat tajam dalam dua minggu ke depan.
Sekelompok peneliti China menemukan, vaksinasi booster dengan vaksin Sinopharm kurang manjur dalam mencegah penularan virus Covid-19 varian Omicron.
Varian ini berhasil menghindari beberapa respons imun, katanya, yang berarti bahwa program booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Tes menunjukkan bahwa setelah hanya dua dosis, perlindungan terhadap Omicron secara substansial lebih rendah daripada melawan jenis COVID lainnya.
Produsen vaksin Covid-19, Moderna, memastikan tidak ada masalah dalam rencana pengembangan vaksin booster, guna melindungi dari varian Omicron.
Prioritas harus tetap diberikan kepada orang-orang yang rentan di mana-mana daripada memberikan dosis tambahan kepada mereka yang sudah divaksinasi.
Sebagian besar negara bagian telah menekan pemerintah federal untuk membuat lebih banyak orang memenuhi syarat booster guna membendung gelombang kasus Omicron yang terus meningkat. Pihak berwenang dua minggu lalu mengurangi waktu tunggu menjadi lima bulan dari enam.
India telah melaporkan peningkatan cepat dalam kasus Omicron, dengan jumlah mencapai 415 secara keseluruhan di 17 negara bagian India.