Kesempatan mencegah stunting ada pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang terhitung sejak pertemuan antara sel telur dan sel sperma hingga anak berusia 2 tahun
Untuk mencegah stunting itu kuncinya 4T, yaitu terlalu muda usia melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran dari anak 1 ke anak selanjutnya, terlalu tua usia melahirkan (tidak lebih dari 35 tahun), dan terlalu sering melahirkan adalah kunci mencegah stunting
Tugas BKKBN adalah melaksanakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui program Bangga Kencana dimana dulunya program ini sering dikenal dengan program KB.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara BKKBN dan PT Pelindo melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan memberikan bantuan kepada lima desa.
Peran bidan yang berada di wilayah dengan prevalensi stuntingnya tinggi, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Barat (Sulbar) jauh lebih besar.
Agar stunting ini dapat dipahami seluruh masyarakat, berbagi ilmu pengetahuan menjadi sangat penting.
Masalah stunting masih menjadi perhatian pemerintah karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia (SDM). Saat ini, status Indonesia masih berada di urutan 4 dunia dan urutan ke-2 di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting.
Ada lima elemen yang harus bahu membahu atau yang dikenal dengan penta helix dalam perang melawan stunting. Penta helix sendiri sudah terbukti manjur dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air.
BKKBN menyambut baik inisiatif Nestlé untuk terlibat secara konkret dalam penanggulangan stunting di Indonesia karena masalah kesehatan masyarakat ini memerlukan keterlibatan banyak pihak.
Balita atau Baduta yang akan dievaluasi sebagai balita stunting dan tidak stunting di pertahanan tahun 2024 adalah mereka yang lahir di pertengahan Juli 2019 sampai yang lahir di akhir Juli tahun 2024.