PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak Umum jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp300 per liter seiring dengan kondisi harga minyak mentah dunia.
Kenaikan konsumsi Pertalite juga diprediksi naik sebesar 15 persen menjadi 45.135 KL per hari dari kondisi normal 39.248 KL per hari
Katalis mengonversi minyak kelapa sawit menjadi sejumlah produk BBM, antara lain Pertamax, Pertalite, Avtur, hingga Diesel.
Perusahaan minyak dan gas milik negara PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexalite dan Dex.
Fraksi PKS pasti menolak rencana kenaikan itu. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menaikan harga jual BBM jenis Pertalite. Karena saat ini pandemi belum usai dan daya beli masyarakat masih lemah.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite diusulkan naik Rp1.500 per liter. Usulan kenaikan harga BBM tersebut menyesuaikan tingginya minyak dunia saat ini.
Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di sebuah tanki berisi produk Pertalite.
Penghapusan premium dapat diartikan Pemerintah lepas tanggung jawab dalam menyediakan bahan bakar minyak yang terjangkau untuk rakyat dengan dalih lingkungan.
Syarief Hasan menjelaskan, dirinya juga mendukung BBM yang ramah lingkungan namun tidak seharusnya memberatkan masyarakat.
Saya mempertanyakan wacana ini, karena makin tidak jelas. Sebab Pertalite itu BBM umum yang tidak diawasi. Sementara Premium ini adalah BBM khusus penugasan. Nah BBM jenis baru itu jenis kelaminnya apa. BBM Umum atau BBM Khusus penugasan?