Minggu, 28/04/2024 16:51 WIB

Sejarawan: PDIP Wariskan Cita-Cita Bung Karno Bangkitkan PNI

 Lima pesan penting Bung Karno yang disampaikan 76 tahun lalu, terus relevan bagi bangsa Indonesia hingga saat ini.

Sejarawan Bonnie Triyana

Jakarta, Jurnas.com - Sejarawan Bonnie Triyana mengingatkan kembali lima pesan penting Bung Karno dalam pidato pertamanya usai membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.

Salah satu poin penting dalam pidato Bung Karno itu adalah membangkitkan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berfungsi sebagai organisasi perjuangan rakyat Indonesia, sebagai wadah politik pergerakan rakyat, sebagai partai terdepan yang memimpin gerakan rakyat untuk membangun republik Indonesia.

PNI adalah wadah pergerakan politik rakyat dan partai terdepan dalam memimpin rakyat Indonesia untuk membangun Indonesia,” ujar Bonnie Triyana dalam acara peresmian 10 Kantor Baru Partai PDI Perjuangan, Senin (23/8/2021).

Menurut Bonnie, PNI yang disampaikan Bung Karno secara ideologis diwarisi oleh PDI Perjuangan untuk menjadi partai pelopor, terdepan dalam membela kepentingan rakyat.

PDI Perjuangan mewarisi pesan Bung Karno membangkitkan PNI sebagai partai pelopor, sebagai wadah politik pergerakan rakyat, sebagai partai terdepan yang memimpin gerakan rakyat untuk membangun republik Indonesia,” tegas Bonnie.

Sejarawan yang juga Pimpinan Redaksi Majalah Historia menjelaskan pesan tentang membangkitkan PNI merupakan satu dari lima pesan penting Bung Karno yang disampaikan 76 tahun lalu, dan terus relevan bagi bangsa Indonesia hingga saat ini. Adapun empat pesan penting lainnya adalah.

Pertama, kata Bonnie, Bung Karno berpesan agar tetap menjaga ketenangan dan ketentraman, tidak mempercayai berita-berita bohong, propagnda palsu alias hoaks dalam bahasa sekarang, yang bersifat memecah belah.

“Poin ini bisa kita catat bahwa masih ada relevansi bagi kita semua untuk berhati-hati dalam menerima informasi hoaks yang sifatnya memecah belah,” jelas Bonnie.

Kedua, pesan penting Bung Karno 76 tahun lalu adalah pembentukan komite nasional Indonesia yang kemudian diikuti dengan pembentukan KNIP dan KNIP Daerah sebagai wadah bagi seluruh tokoh masyarakat dari berbagai spektrum untuk bekerjasama dan bahu-membahu membangun Indonesia yang saat itu masih muda belia.

Ketiga, Bung Karno berpesan untuk mengisi struktur kekuasaan dan pemerintahan negara Republik Indonesia. Pesan ini sesuai amanat Proklamasi: Lahirnya sebuah bangsa baru Republik Indonesia yang artinya kemerdekaan politik, dan pemindahan kekuasaan yang diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

“Ini untuk menjelaskan satu sikap revolusioner memutuskan hubungan masa lalu yang kolonialisme, menindas, menjajah sehingga kita memiliki kedaulatan dan kekuasaan yang mencerminkan kita sebagai bangsa Indonesia setelah ratusan tahun lamanya dijajah,” tandas Bonnie.

Keempat, Bung Karno membangun Badan Ketentraman Rakyat (BKR). 76 tahun lalu Bung Karno menyatakan kawanan ketertiban harus dijaga karena Bangsa Indonesia masih menghadapi musuh dari luar dengan adanya rencana Rekolonialisasi oleh Belanda.

Saat itu, Indonesia membutuhkan satu kekuatan organisasi keamanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Indonesia yang baru saja merdeka.

Bung Karno memerintahkan badan keamanan rakyat dan kelak menjadi TNI yang mencerminkan rakyat dan manunggaling dengan rakyat,” tuntas Bonnie Triyana.

KEYWORD :

Bonnie Triyana Sejarawan PNI Bung Karno PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :