Minggu, 28/04/2024 13:04 WIB

Luar Negeri

Pemimpin Oposisi Belanda Anti Islam Jalani Sidang

Sidang itu merujuk pada aksi Wilders memimpin

Belanda- Pemimpin oposisi Belanda yang anti Islam, Geert Wilders, menjalani sidang  atas aksi penghasutan yang menyebabkan kebencian dan diskriminasi.

Sidang itu merujuk pada aksi Wilders memimpin "nyanyian" yang ditujukan pada minoritas etnis Maroko di negaranya dan memanggil mereka dengan sebutan sampah selama berkampanye untuk pemilu lokal.

Menurut jadwal, putusan atas persidangan tersebut akan jatuh pada Desember, atau beberapa bulan sebelum pemilihan parlemen pada 15 Maret mendatang. Dan Partai Kebebasan dukungan  Wilders akan bersaing dengan patai konservatif Perdana Menteri Mark Rutte, VVD yang berkoalisi dengan partai Buruh.

Sebuah jajak pendapat pada 27 Oktober, menunjukkan Wilders tertinggal oleh Rutte dengan jarak dua kursi dari 150 tempat legislatif. Wilders sendiri siap untuk menggandakan jumlah kursinya di majelis rendah.

Wilders, yang pada Jumat (28/10) mengatakan tidak akan menghadiri sidang tetapi hanya diwakili oleh pengacaranya, terancam denda sampai 7.400 euro dan satu tahun penjara karena pernyataan rasialnya pada awal 2014.

Wilders menyebut sidang itu  sebagai upaya untuk melucuti dia dari hak kebebasan berbicara  dan bermotif politik. Meski tidak ada pembelaan formal dalam hukum Belanda, namun Wilders membantah tuduhan itu dan berpendapat bahwa ia hanya mengatakan apa yang jutaan orang Belanda pikirkan.

Meskipun Wilders tidak pernah memerintah, sikap garis kerasnya pada isu imigrasi dan Islam telah membuat perdebatan politik di Belanda selama satu dasawarsa.

KEYWORD :

Politisi Anti Islam Geert Wilders




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :