Salah satu toko di pasar di Kota Kuwait pada 12 Juni 2017 [YASSER AL-ZAYYAT / AFP / Getty Images]
Jakarta, Jurnas.com - Kemarahan rakyat melanda Kuwait menyusul penemuan produk makanan Israel yang dijual di pasar lokal setelah diimpor dari Uni Emirat Arab (UEA).
Dilansir Middleeast, Jumat (26/03), aktivis Kuwait mengedarkan di media sosial foto hummus buatan Israel yang mereka katakan dijual di masyarakat koperasi Kuwait setelah diimpor dari UEA.
Pengguna media sosial juga mengedarkan salinan surat yang dialamatkan dari sebuah koperasi kepada Federasi Masyarakat Koperasi di Kuwait, mengeluhkan kedatangan produk Israel yang menuntut penarikan mereka dari pasar lokal.
Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Agar Tak Buka Hubungan Diplomatik Dengan Penjajah Israel
September lalu, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel dan sejak itu telah menandatangani beberapa perjanjian kerja sama. Kuwait dengan suara bulat menolak melakukan langkah seperti itu.
Pada November, Kementerian Perdagangan dan Industri Kuwait menutup delapan toko setelah menerima keluhan dari konsumen yang menunjukkan bahwa perusahaan lokal menjual barang-barang yang dibuat di Israel dan menyerahkan kasus tersebut ke Kantor Penuntutan Umum.
Beberapa hari kemudian, sarjana Kuwait terkemuka Tareq Al-Suwaidan menyerukan boikot perusahaan Arab yang berurusan dengan pendudukan Israel selama seminar yang diselenggarakan oleh kelompok anti-normalisasi UEA .
Kuwait Tutup Toko yang Jual Produk Israel
Produk Israel Pasar lokal Masyarakat Kuwait