Minggu, 28/04/2024 21:13 WIB

Luar Negeri

Hillary Kecam Trump Terkait Serangan ISIS

Pasukan Irak dan Kurdi, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah melakukan serangan besar di daerah sekitar kota Mosul, yang merupakan benteng terakhir pasukan IS di Irak.

New York -  Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengecam saingannya, Donald Trump, yang berkomentar bahwa upaya serangan selama sepekan lebih untuk merebut kembali kota Mosul, Irak, dari kendali kelompok IS berjalan dengan buruk.

"Dia (Trump) pada dasarnya menyatakan kekalahan bahkan sebelum pertempuran dimulai. Dia membuktikan kepada dunia apa artinya memiliki seorang komandan tertinggi yang tidak memenuhi syarat," kata Hillary pada acara kampanye di New Hampshire, Selasa.

Dalam cuitan di Twitter pada Minggu, Trump, capres AS dari Partai Republik untuk pilpres 8 November, mengatakan serangan di Mosul telah berubah menjadi sebuah bencana total. Kita memberikan mereka pemberitahuan selama berbulan-bulan. AS tampak begitu bodoh.

Pasukan Irak dan Kurdi, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah melakukan serangan besar di daerah sekitar kota Mosul, yang merupakan benteng terakhir pasukan IS di Irak.

Sejak serangan itu diluncurkan pada 16 Oktober, pasukan Irak dan Kurdi telah merebut kembali sekitar 80 desa dan kota-kota yang dikuasai IS, namun belum berpindah ke kota Mosul.

"Jadi sekarang kita terjebak di Mosul. Musuh jauh lebih tangguh daripada yang kita pikir. Mereka punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Ini mengerikan, situasi mengerikan ini yang terjadi. Mengapa kita harus memberitahu mereka bahwa kita akan masuk (ke Mosul)?," kata Trump.

Trump pekan lalu selama debat akhir presiden AS 2016 menuduh bahwa serangan terhadap Mosul yang didukung AS dilakukan untuk membantu Hillary Clinton dalam upayanya menuju Gedung Putih.

Sementara itu, Hillary mencoba untuk memastikan keunggulan yang dimiliki dengan para pemilih dari kalangan perempuan. Dia  meminta bantuan dukungan Senator AS dari Massachusetts Elizabeth Warren, yang mengecam Trump atas tuduhan mencoba meraba-raba atau mencium beberapa wanita tanpa persetujuan mereka selama rentang 20 tahun.

"Dia (Trump) berpikir bahwa karena ia memiliki mulut yang penuh dengan (permen) Tic Tac maka ia bisa memaksakan kehendaknya pada setiap wanita yang ada dalam jangkauannya," kata Warren pada kerumunan yang terdiri dari sekitar 4.000 orang di St. Anselm College di Manchester.

"Yah, saya punya kabar untuk Anda, Donald Trump. Perempuan muak dengan orang-orang seperti Anda," ujar Senat Elizabeth Warren.

KEYWORD :

Pemilihan Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :