Rabu, 24/04/2024 21:16 WIB

Mesir Minta Pasukan Asing Tinggalkan Libya

menteri luar negeri Mesir menekankan perlunya membebaskan negara dari tentara bayaran dan pasukan asing, sambil menegaskan kembali dukungan negaranya untuk pemerintah Libya yang baru.

Kilang pengolahan minyak di Libya

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry membahas di Kairo perkembangan terbaru di Libya dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Libya Jan Kubis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Hafez, mengatakan di Twitter bahwa Shoukry dan Kubis membahas perkembangan krisis Libya dan cara untuk mencapai solusi politik yang menjaga persatuan negara dan hak-hak rakyatnya.

Dalam pertemuan tersebut, menteri luar negeri Mesir menekankan perlunya membebaskan negara dari tentara bayaran dan pasukan asing, sambil menegaskan kembali dukungan negaranya untuk pemerintah Libya yang baru.

Bulan lalu, otoritas Mesir mengumumkan dimulainya kembali penerbangan ke Libya, setelah jeda lebih dari setahun, menurut media lokal. Ini terjadi sehubungan dengan kunjungan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Libya baru Abdulhamid Dbeibeh ke Kairo, di mana dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi.

Tahun lalu, parlemen Libya yang berbasis di timur menyerukan intervensi militer langsung Mesir untuk melawan dukungan Turki dari pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli.

Mesir telah melakukan banyak serangan militer di Libya selama bertahun-tahun dan pada Juni tahun lalu mengancam akan melakukan intervensi militer di negara tetangga jika pasukan yang didukung Turki merebut Sirte, pelabuhan strategis dan pintu gerbang ke terminal minyak penting

KEYWORD :

Menteri Mesir Pasukan Asing Wilayah Libya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :