Jum'at, 17/05/2024 00:16 WIB

Petani dan Penyuluh Manggarai Timur Rayakan Puncak Panen di Tengah COVID-19

Manggarai Timur melakukan kegiatan panen padi dari akhir Maret dan puncaknya di Mei 2020.

Petani menggiling padi dengan cara tradisional. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com – Walau sedang dalam masa pandemi COVID-19, produksi padi di Indonesia tidak pernah berhenti. Bahkan, terus meningkat. Terlebih, saat ini sejumlah daerah di Indonesia telah memasuki musim panen raya.

Menurut Menteri (Mentan), Pertanian Syahrul Yasin Limpo, panen raya menjadi angin segar buat Indonesia dalam menghadapi COVID-19. Apalagi, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda, apalagi berhenti.

"Untuk itu petani sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, harus tetap melakukan kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi," kata Syahrul.

Salah satu daerah yang telah panen raya ialah Kabupaten Manggarai Timur. Daerah ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Manggarai Timur melakukan kegiatan panen padi dari akhir Maret dan puncaknya di Mei 2020.

Panen raya di Kabupaten Manggarai Timur ini semakin mempertegas jika panen dan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia memang tak terpengaruh oleh wabah COVID-19.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Sentis, SP mengatakan luas panen padi di Kabupaten Manggarai Timur pada masa tanam pertama sekitar 17 ribu hektare.

"Hampir semua wilayah kecamatan tengah melakukan panen raya padi dengan varietas Membramo dan produktivitas rata-rata 4,61 ton per hektare," kata Yohanes, Sabtu (9/5).

Yohanes mengapresiasi semangat petani yang telah berkontribusi terhadap ketersediaan pangan di Kabupaten Manggarai Timur.

"Keberhasilan semua ini tidak terlepas dari support Bupati Manggarai Timur serta bimbingan dari jajaran dinas pertanian, terutama para penyuluh pertanian," ucapnya.

Di tempat terpisah penyuluh pendamping Manggarai Timur, Maria M. Bahong mengatakan, panen raya di Kabupaten Manggarai Timur merupakan implementasi arahan Mentan Syahrul.

"Arahan beliau memotivasi kami agar pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona," kata Maria.

Menurut Maria, momen inilah saat menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Karena itu, Ia memastikan tidak akan ada terjadi kekurangan pangan dan memastikandistribusi dari hulu hingga hilir terjaga.

"Untuk terus menjaga ketersediaan pangan, kami telah meminta kepada petani agar setelah panen segera lakukan gerakan percepatan pengolahan tanah dan tanam kembali," kata Maria.

"Hal ini karena sebentar lagi memasuki masa tanam kedua dan mengantisipasi kekurangan air karena akan memasuki musim kemarau. Tentunya dengan tetap mengacu pada protokol pencegahan COVID-19," sambungnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, meminta kepada Penanggungjawab (PJ) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tim Supervisi dan Pendampingan Program dan Kegiatan Utama Kementan mengoptimalkan peran penyuluh pertanian dan petugas pertanian lainnya yang tergabung di Kostratani.

"Mereka kita minta membantu dan mendampingi petani dalam melakukan panen dan percepatan tanam kembali. Yang tidak kalah penting adalah mengamankan kebutuhan pangan dari hulu sampai hilir, dari produksi sampai distribusi," tegas Dedi.

Ia menambahkan, masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat.

"Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini," tegas Dedi.

KEYWORD :

Virus Corona Manggarai Timur Panen Raya Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :