Jum'at, 10/05/2024 00:22 WIB

Pakistan Absen KTT Kuala Lumpur, Erdogan Tuding Arab Saudi Penyebabnya

Negeri Petro Dolar juga mengancam akan menarik uang yang telah disimpannya di Bank Negara Pakistan. Kondisi itulah yang memaksa Pakistan harus mematuhi keinginan Arab Saudi.

Foto dari Istana Kerajaan Saudi menunjukkan pertemuan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (kanan) dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di kota pantai Laut Merah Jeddah pada 15 Oktober 2019. (By AFP)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Arab Saudi menekan Pakistan agar tidak mengahadiri pertemuan puncak negara-negara Muslim di ibukota Malaysia. Ini bukan pertama kalinya bahwa Riyadh mengancam Islamabad.

Para pemimpin dan perwakilan senior dari sekitar 20 negara Muslim berkumpul di Kuala Lumpur minggu ini untuk membahas masalah yang dihadapi umat Muslim dewasa ini.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang sebelumnya menerima undangan dari Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, membatalkan kunjungannya demi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Portal berita Middle East Eye (MEE) melaporkan pada hari yang sama bahwa Khan membatalkan mengahdiri KTT Kuala Lumpur setelah dipanggil ke Riyadh untuk melakukan pembicaraan dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Khan melakukan kunjungan satu hari ke Riyadh awal pekan ini untuk meredakan kekhawatiran kerajaan tentang KTT. Namun, tekanan kuat akhirnya memaksa Pakistan untuk tidak menghadiri konferensi tersebut.

"Ini bukan pertama kalinya pemerintah Arab Saudi dan Abu Dhabi bersikap demikian. Sayangnya, kami mengamati bahwa Arab Saudi menekan Pakistan. Lihat, ada janji Arab Saudi ke Pakistan mengenai bank sentralnya," kata Erdogan kepada wartawan di Kuala Lumpur.

MEE melaporkan tahun lalu bahwa pemerintah Pakistan berada dalam posisi keuangan yang mengerikan sebelum mendapatkan bailout USD6 miliar dari Arab Saudi.

"Di luar segalanya, ada empat juta pekerja Pakistan di Arab Saudi. Mereka (Arab Saudi) memberi tahu mereka bahwa `kita bisa mengirim mereka kembali, dan alih-alih mengambil orang Bangladesh," katanya.

Ia menambahkan, Negeri Petro Dolar juga mengancam akan menarik uang yang telah disimpannya di Bank Negara Pakistan. Kondisi itulah yang memaksa Pakistan harus mematuhi keinginan Arab Saudi.

KEYWORD :

Arab Saudi Pakistan Tertekan KTT Kuala Lumpur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :