Sabtu, 04/05/2024 03:53 WIB

Sepatu Tepat Akan Menjaga Kesehatan Jamaah Haji

Kaki menjadi tumpuan utama dalam setiap pergerakan jamaah haji di Tanah Suci. Bagaimana menjaga kesehatannya?

Dokter Syarief Hasan Lutfie tunjukkan sepatu kesehatan untuk jamaah haji. (Foto : Jurnas/Ginting).

Jakarta, Jurnas.com- Kondisi fisik Jamaah Haji menjadi perhatian serius dari Kementerian Agama sebelum jamaah berangkat menunaikan Rukun Islam ke-5. Fisik sehat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tentu akan menjadi lebih nikmat.

Untuk membantu para jamaah haji menjaga kesehatannya, Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie Sp. KFR telah melakukan penelitian terhadap produk sandal dan sepatunya yang mengambil brand dengan nama merk dagang SHL.

Menurut dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ini, sebanyak 20% kondisi kaki orang Indonesia mengalami kelainan yang dinamakan dengan kaki bebek atau datar (pes planus). Dilihat secara ilmu perkakian, jenis kaki ada tiga macam yakni, selain kaki datar, ada juga sangat lekuk. Yang ketiga adalah kaki normal. Sehingga ketiga kriteria itu tadi dipakai oleh seluruh dunia adalah kelompok kaki yang memang ada di setiap kelainan.

"Kalau dari penelitian saya, itu ada riset prevalensi kaki yang datar pada kira-kira 9 kloter jemaah haji. Nah kalau 9 kloter kali 500 orang, ini artinya 20% mengalami kaki datar," terang dokyter Syarief Hasan Lutfie di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

Ditambahkan olehnya, kaki datar memengaruhi kemampuan kaki untuk berjalan. Di mana saat melakukan toe off, gerakan mengungkit, dia akan menggeser berat badan ke jempol kakinya sehingga kontraksi otot-otot tungkai akan bertambah. Tulang belakang, paha, hingga ke betis. Itu akan berpengaruh pada kemudahan sehingga cepat mengalami capek otot atau fatigue.

“Karena itulah, dengan memperkenalkan sandal dan juga sepatu ini (SHL), saya ingin memberi kenyamanan dan juga menjaga kesehatan jamaah haji dalam menunaikan ibadah hajinya. Jamaah haji berjalan bisa lebih dari 40 kilometer. Dan penting untuk menjaga kesehatan kaki. Sandal dan sepatu inilah yang benar-benar menjaga kaki dengan baik sehingga berefek pada kesehatan tubuh lainnya,” papar Syarief Hasan.

Diterangkan Syarief Hasan, awal penelitian yang dilakukannya ketika saat lulus menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran Yarsi. Ia memulai kariernya menjadi pegawai Kementerian Kesehatan di sub direktorat haji dan melihat data ada angka kesakitan kaki. Syarief pun melihat ini adalah suatu masalah karena tidak dilakukan upaya preventif yang maksimal.

"Ternyata banyak hal yang bisa dilakukan sebagai upaya preventif bukan hanya kondisi klinis penyakitnya tetapi juga terkait dengan anatomi dan fisiologi calon jemaah tersebut. Anatomi itu termasuk anatomi kaki, anatomi tungkai," terangnya.

Lulusan post doctoral di Keio University Hospital di Tokyo, Jepang ini langsung memperagakannya di depan wartawan terkait kemampuan dari sandal dan juga sepatu SHL. Terbukti, dengan kemasan bahan yang baik, sandal dan sepatu tersebut nyaman untuk dikenakan saat menunaikan ibadah haji dan juga sehari-hari.

Perilaku penduduk Indonesia yang berangkat menunaikan ibadah haji dengan hanya mementingkan motivasi dan kesanggupan fisik secara awam, akan lebih baik untuk memperhatikan kesiapan fisik yang berhubungan dengan kaki.

“Kaki itu bagian utama untuk tawaf, sa`i, berjalan, itu bagian dari ibadah. Jika diabaikan permasalahan kaki ini maka akan mengalami kelelahan hingga kehabisan energi atau yang kita kenal dengan fatigue," tandasnya.

KEYWORD :

Sepatu Syarief Hasan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :