Senin, 29/04/2024 13:57 WIB

Ajang Puteri Kartini Jadi Wadah Baznas Kenalkan Batik Tuban Mustahik

Kain batik karya mustahik ini menerapkan konsep ramah lingkungan, produknya menggunakan pewarna alam dan ecofashion

Randi Swandaru (Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS), ditemani Nur Amalia (Panitia Puteri Kartini 2019) dan Andella Romelia (Panitia Puteri Kartini 2019) saat ajang final Puteri Kartini 2019.

Jakarta, Jurnas.com - Kain Batik karya mustahik pemberdayaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dari Tuban, Jawa Timur ikut dipamerkan dalam ajang perlombaan Puteri Kartini 2019 yang diselenggarakan di Hall Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. Sabtu, (19/4).

Kerajinan kain batik ini merupakan hasil produksi para mustahik yang didukung melalui program pemberdayaan Zakat Community Development (ZCD) Baznas.

Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru mengatakan, dengan ikut berpartisipasinya kain batik Tuban dalam kegiatan seperti ini Baznas berharap, para mustahik bisa semakin semanga dalam memproduksi dan bangga karena telah ikut melestarikan budaya.

"Kain Batik Tuban ini beberapa kali pernah dipamerkan pada kesempatan dari skala nasional hingga bertaraf internasional. Pada kesempatan kali ini, batik hasil karya mustahik binaan Baznas ikut serta dalam ajang Puteri Kartini 2019," katanya.

Ia menambahkan, masih banyak pengrajin batik yang tidak sejahtera dan masih berada pada garis kemiskinan. Untuk itu, Baznas mengembangkan program ZCD dengan memanfaatkan segala sumber daya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mustahik.

"Kain batik karya mustahik ini menerapkan konsep ramah lingkungan, produknya menggunakan pewarna alam dan ecofashion," kata Randi.

Sementara itu, Andella Romelia, Panitia Puteri Kartini mengatakan, ajang ini berbeda dari ajang kecantikan pada umumnya. Sebab, dalam ajang ini para peserta didapuk menjadi agen perubahan dalam bidang pendidikan.

“Ajang ini berbeda dengan ajang kecantikan lainnya. Mereka difokuskan untuk menjadi ajang perubahan di bidang pendidikan. Karena para pesertanya merupakan usia remaja dari 16 tahun hingga 24 tahun,” kata Andella.

Senada dengan Romelia, Nur Amalia selaku ketua panitia Puteri Kartini lainnya juga mengatakan, bahwa ajang Puteri Kartini selaras dengan Baznas yang memberdayakan para mustahik di daerah- daerah seperti pengrajin batik untuk memasarkan batik di kancah nasional dan internasional.

“Nantinya para Puteri Kartini menjadi agen pemasaran para mustahik ajang batiknya mendunia sehingga tarah kehidupan mereka meningkat. Ingat semua ini berawal dari zakat,” ujar Nur Amalia.

Kain Batik dan Tenun dari Tuban, Jawa Timur hasil karya mustahik binaan Baznas ditampilkan dan dipakai oleh 10 finalis pada acara puncak ajang pemilihan Puteri Kartini 2019.

Pada akhir 2018 lalu, kain batik ini juga dipamerkan oleh model-model pada kegiatan Eco Fashion Week Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

KEYWORD :

Puteri Kartini Badan Amil Zakat Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :