Selasa, 23/04/2024 15:27 WIB

Parlemen Inggris Tolak Alternatif Brexit

Para anggota parlemen sebelumnya telah menolak perjanjian penarikan pemerintah, dinegosiasikan dengan Uni Eropa, yang menetapkan syarat-syarat untuk keberangkatan Inggris dari UE, pada tiga kesempatan.

Brexit

Jakarta, Jurnas.com - Anggota parlemen Inggris telah gagal mencapai mayoritas pada empat alternatif dari kesepakatan Brexit pemerintah.

Dalam serangkaian pemungutan suara yang tidak mengikat pada Senin, para anggota parlemen menolak rencana potensial untuk mengadakan referendum kedua, mempertahankan hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Uni Eropa setelah Brexit serta menghentikan Brexit sama sekali untuk mencegah keberangkatan tanpa kesepakatan.

Legislator memberikan suara 292-280 terhadap rencana mengadakan referendum baru, sementara ide serikat pabean lintas partai ditolak oleh 276-227 suara.

Para anggota parlemen sebelumnya telah menolak perjanjian penarikan pemerintah, dinegosiasikan dengan Uni Eropa, yang menetapkan syarat-syarat untuk keberangkatan Inggris dari UE, pada tiga kesempatan. Kesepakatan perceraian yang disebut Perdana Menteri Theresa May dikalahkan oleh 58 suara di parlemen pekan lalu.

Dilansir Reuters, Inggris diatur untuk keluar dari blok Eropa pada 12 April, kecuali parlemen melewati kesepakatan Mei atau pemerintah mampu mengamankan perpanjangan panjang untuk Brexit.

Hasilnya membuat pemerintah memiliki sejumlah pilihan yang tidak menyenangkan. Ini bisa berjudi pada upaya keempat untuk mendorong kesepakatan Mei yang tidak dicintai melalui Parlemen, membiarkan Inggris jatuh keluar dari blok tanpa kesepakatan, atau melempar dadu dengan memilih pemilihan cepat untuk mengguncang Parlemen.

Sekretaris Brexit Stephen Barclay mengatakan pemerintah akan terus mencari dukungan untuk rencana "kredibel" untuk meninggalkan UE.

"Rumah ini terus menolak meninggalkan tanpa kesepakatan sama seperti menolak tidak meninggalkan sama sekali," katanya. "Karena itu satu-satunya pilihan adalah menemukan jalan yang memungkinkan Inggris untuk pergi dengan suatu kesepakatan."

Alan Wager, rekan peneliti di King`s College London, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa opsi yang ditolak semuanya memberikan beberapa kontrol sebagai imbalan atas stabilitas.

"Para anggota parlemen ini [mempromosikan alternatif] berargumen bahwa ada baiknya kehilangan kontrol politik itu untuk mendapatkan stabilitas ekonomi," katanya.

"Anggota parlemen tidak begitu yakin tentang hal itu, terutama anggota parlemen di partai Konservatif, yang benar-benar menginginkan kontrol itu dan kemampuan untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan seluruh dunia," tambahnya.

KEYWORD :

Parlemen Inggris Theresa May Kesepakatan Brexit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :