Jum'at, 10/05/2024 00:02 WIB

Menteri Amran Perintahkan Bulog Serap Gabah Petani Rp4.070

Memasuki akhir musim panen raya, harga gabah anjlok hingga menyentuh angka Rp3.500

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menyerahkan bantuan pertaniam dalam acara Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian Tahun 2019 di Kantor Bupati dan Sekretariat Sumedang, di Jalan Prabu Gajah Agung, Rabu (27/3).

Sumedang, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendesak Perum Bulog segera menyerap gabah petani dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah (HPP).

Memasuki akhir musim panen raya, harga gabah anjlok hingga menyentuh angka Rp3.500. Amran mengatakan nominal tersebut tidak sesuai dengan harga yang direkomendasikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yaitu sebesar Rp4.070 per kilogram.

Dalam kunjungan kerja Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian Tahun 2019 di Sumedang, pada Rabu (27/3), Amran kembali mendapat keluhan dari petani bahwa harga gabah merangsek Rp3.700.

Sebagai komitmen Kementan melindungi serta mensejahterakan kaum tani di seluruh Indonesia, Amran merekomendasikan Bulog mengambil kebijakan inisiatif demi mengatasi ketidakseimbangan harga gabah di pasar.

"Langsung beritakan ya, Bulog membeli gabah petani Rp4.070. Itu perintah langsung. Anda beritakan, aku langsung minta Bulog serap. Petani nggak boleh rugi," tegas Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan,Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan, turunnya harga gabah karena saat ini wilayah sentra produksi padi sedang melakukan panen raya. Beberapa di antaranya ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat ( NTB), Kalimantan Selatan, dan Lampung.

"Kondisi ini merupakan waktu yang tepat bagi Bulog untuk menyerap hasil panen petani secara maksimal. Jika tidak diserap, kasihan petani kalau harganya anjlok," ujar Agung Hendriadi.

Agung Hendriadi berharap serapan gabah Bulog mampu menstabilkan harga pangan baik di tingkat petani maupun konsumen.

Sebagai langkah awal, Kementan sejauh ini sudah berupaya melakukan percepatan serapan melalui pola pendekatan dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) baik langsung maupun melalui mitra.

"Gapoktan dan mitra harus sanggup menyetorkan berapapun yang diperlukan Bulog. Nah, sebaliknya sekarang tinggal Bulog yang harus membuka diri," katanya.

Selain stabilisasi harga, lanjut Agung, posisi Bulog juga diharapakan mampu mengamankan pasokan supaya kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Harga Gabah Panen Raya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :