Minggu, 05/05/2024 16:41 WIB

Karikatur Williams Ludahi Boneka Disebut Tak Rasis

Williams yang tampak memiliki badan lebih besar, berbibir besar, dan lebat, menginjak raket tenisnya yang rusak dengan dot bayi di tanah.

Petenis Amerika Serikat (AS) Serena Williams (Foto: Ist)

Australia, Jurnas.com - Sebuah kartun kontroversial petenis asal Amerika Serikat (AS) Serena Williams, dikecam karena terlalu "rasis" dan "seksis". Namun menurut pengawas pers Australia, kartun itu tak melanggar standar media.

Karya seni yang diterbitkan di koran tabloid Herald Sun yang berpusat di Melbourne itu pada 10 September.

Williams tampak memiliki badan lebih besar, berbibir besar, dan lebat, menginjak raket tenisnya yang rusak dengan dot bayi di tanah saat wasit bertanya kepadanya Lawan final AS Terbuka Naomi Osaka, "Bisakah Anda membiarkannya menang?"

Dewan Pers Australia menerima beberapa keluhan tentang karikatur kartunis Mark Knight, soal kekhawatiran perawakan Williams yang tampak representasi ofensif dan seksis dari atlet wanita dan stereotip rasial oleh warga Afrika-Amerika.

Setelah ajudikasi, dewan mengatakan pada hari Senin bahwa kartun itu tidak melanggar standar media menyebabkan pelanggaran substansial, tekanan atau prasangka.

"Dewan menganggap bahwa kartun itu menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak masuk akal, tetapi menerima pernyataan penerbit bahwa itu tidak menggambarkan Williams sebagai kera, melainkan sedang`meludahi boneka`, sebuah karikatur non-rasis yang akrab bagi kebanyakan pembaca Australia," kata dewan itu, menggunakan fase Australia untuk seorang anak yang marah.

KEYWORD :

Petenis Amerika Serikat Serena Williams




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :