Sabtu, 04/05/2024 08:56 WIB

Mengenal Obesitas Sindrom Metabolik dan Kardiovaskular

Menurut para ahli melalui beberapa studi, sindrom metabolik ini bisa meningkatkan penyakit jantung hingga 2-4 kali, bila dibandingkan dengan orang sehat.

Waspada obesitas sindrom metabolik (Foto: Ilustrasi/IStockphoto)

Jurnas.com - Tahukah Anda jika tingginya prevalensi obesitas sangat membebani sistem perawatan kesehatan khususnya di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan jumlah populasi yang tahan terhadap efek obesitas pada penyakit kardiovaskular.

Hasil ini sangat menarik karena memfokuskan sumber daya yang terbatas pada mereka yang paling berisiko terkena sindrom metabolik untuk mengembangkan perawatan baru

Kondisi tersebut dikenal menjadi dua macam, obesitas tanpa sindrom metabolik dan obesitas metabolik. Individu dengan obesitas metabolik menampilkan profil metabolisme yang relatif baik dibandingkan dengan kelompok yang terkena sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa. Kondisi ini membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami penyakit jantung,stroke, dan diabetes.

Sindrom metabolik adalah penyakit yang tidak menular. Jika Anda memiliki sindrom metabolik atau salah satu kondisi dari sindrom metabolik, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dapat memperlambat atau bahkan mencegah masalah kesehatan yang serius, salah satunya adalah penyakit Kardiovaskular.

Perlu diketahui jika penyakit kardiovaskular adalah gangguan kesehatan yang melibatkan fungsi sistem kardiovaskular, yaitu jantung dan pembuluh darah. Golongan penyakit ini tergolong penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia, dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun

Menurut para ahli melalui beberapa studi, sindrom metabolik ini bisa meningkatkan penyakit jantung hingga 2-4 kali, bila dibandingkan dengan orang sehat. Studi ini dilaporkan dari sebuah penelitian yang menelisik pengaruh sindrom metabolik terhadap penyakit jantung.

Menurut studi yang dilansir dari Journal of the American College of Cardiology Vol. 71 No. 17 Tahun 2018, yang menyatakan tingkat risiko tetap diperdebatkan, terutama hingga kematian, sindrom metabolik dipandang sebagai pemicu risiko.

Hasil utama untuk analisis yang dipaparkan oleh Chaffin Morgana Mongraw dkk ini termasuk insiden penyakit jantung koroner (fatal dan nonfatal), stroke (fatal dan nonfatal), gagal jantung, penyakit kardiovaskular gabungan (CVD; jantung koroner penyakit, stroke, dan gagal jantung

KEYWORD :

Risiko Kardiovaskular Sindrom Metabolik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :