Kamis, 16/05/2024 21:12 WIB

Warga Korea Sumpah Setia kepada Kim Jong un

Kematian Kim Jong Il pada 17 Desember 2011, mendorong putranya ke tampuk kekuasaan saat masih berusia akhir 20-an dan sosok yang tidak diketahui di luar Korea Utara.

Warga Korea Utara memberi penghormatan kepada patung-patung pemimpin akhir Kim Il Sung, kiri, dan Kim Jong Il, kanan (Foto: Vincent Yu / AP)

Pyongnyang - Korea Utara memeringati hari kematian pemimpin Kim Jong Il pada Senin (17/12). Warga setempat berbondong-bondong membanjiri patung dan melakukan sumpah kesetiaan kepada putranya dan penerusnya, Kim Jong Un.

Puluhan ribu orang membawa bunga dan memberi penghormatan kepada pemimpin itu saat salju jatuh pada Minggu di Mansu Hill di pusat Pyongyang, lokasi patung perunggu besar dari "Pemimpin Yang Terhormat" dan pendiri nasional Kim Il Sung.

Kematian Kim Jong Il pada 17 Desember 2011, mendorong putranya ke tampuk kekuasaan saat masih berusia akhir 20-an dan sosok yang tidak diketahui di luar Korea Utara.

Meksi banyak yang meragukan, Kim Jong Un sudah berhasil membuka mata lebar-lebar bahwa ia mampu diandalkan karena berhasil memperkuat ekonomi negara itu dalam menghadapi sanksi internasional yang intens.

Ia juga sudah mencapai tujuan yang diimpikan oleh ayah dan kakeknya. Ia adalah pemimpin Korea Utara pertama yang memiliki gudang senjata nuklir dan rudal jarak jauh yang mampu mencapai Amerika Serikat (AS).

Pada hari yang sama, ada sedikit yang menyebutkan di media pemerintah tentang isu-isu yang mendapat perhatian paling banyak di tempat lain, termasuk kebingungan spekulasi di Korea Selatan bahwa Kim mungkin akan mengunjungi Seoul pada akhir tahun ini.

KEYWORD :

Kim Jong Il Korea Utara Senjata Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :