Minggu, 28/04/2024 15:07 WIB

Kementan Pertanyakan Gudang Bulog Menggala

Hanya diisi dengan komoditas lain seperti gula dan minyak goreng jelas Bari Anthoni Kansilog Menggala.

Petani sedang menutupi gabahnya (Foto: Istimewa)

Rawajitu - Belum maksimalnya hasil serapan beras oleh Kansilog Menggala Bulog menjadi pertanyaan tersendiri oleh Tim Inspektorat Jenderal Serapan gabah (Sergab Itjen). Hal tersebut terungkap setelah tim terjun ke salah satu lokasi sentra panen di Kecematan Rawajitu.

Saat itu panen sangat melimpah disana sini. Namun sekarang ini kondisi gudang bulog Menggala tidak bisa menampung hasil panen petani dengan optimal karena terkendala keterbatasan tempat penyimpanan (gudang beras) yang hanya berkapasitas 4500 ton. Itupun hanya diisi dengan komoditas lain seperti gula dan minyak goreng jelas Bari Anthoni Kansilog Menggala.

Terkait kondisi yang memprihatinkan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Kabupaten Tulang Bawang Nurmansyah menyelasakan bahwa tiga tahun belakangan ini Kabupaten Tulang Bawang selalu surplus 1630 ton, hanya saja terkendala tempat penyimpanan.

Dari pantauan Tim Sergap Itjen, yang terjadi di kabupaten tulang bawang masih sangat memungkinkan untuk tercapainya target realisasi penyerapan gabah.

"Kami sangat optimis terhadap penyerapan gabah wilayah ini, karena harga gabah kering panen (GKP) masih dibawah harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan oleh Bulog" jelas Eko.

Oleh sebab itu kami berkesimpulan dengan luas lahan yang sangat luas dan harga gabah yang rendah target penyerapan gabah di Kabupaten Tulang Bawang dapat tercapai, akan tetapi segala kendala dan permasalahan yg ada harus segera diselesaikan secepatnya, khusunya terkait permasalahan tebatasnya gudang penyimpanan beras Bulog.

KEYWORD :

Kementan Bulog Beras Rawajitu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :