Sesmenpora Gatot S Dewa Broto didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Plt. Deputi Pengembangan Pemuda Jonni Mardizal dan Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan lMTAK Pemuda Esa Sukmawija membuka International Conference on Islamic Youth Education 2017 di Auditorium Kemenpora, Jumat (6/10) pagi. Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sesmenpora.(foto:raiky/kemenpora.go.id)
Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Plt. Deputi Pengembangan Pemuda Jonni Mardizal dan Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan lMTAK Pemuda Esa Sukmawija membuka International Conference on Islamic Youth Education 2017 di Auditorium Kemenpora, Jumat (6/10) pagi. Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sesmenpora.
Acara ini bertujuan untuk membahas mengenai sistem pendidikan Islam negara-negara Islam pasca kolonialisme, serta pentingnya mengintegrasikan pendidikan moral/agama dalam kurikulum pendidikan saat ini.Pada sambutanya, Gatot menyampaikan bahwa Conference on Islamic Youth Education merupakan pendidikan pemuda Islam internasional yang pertama yang diadakan di Indonesia. “Dalam konteks ini, bahwa Indonesia tidak hanya sebagai negara Islam terbesar di dunia tetapi juga harus ada peranan yang signifikan. Pada saat negara-negara Islam prihatin terhadap masalah Rohingya, Menteri Luar Negeri Indonesia langsung datang ke Bangladesh. Dalam masalah Rohingya ini, Indonesia tidak hanya mengkritisi tetapi juga berbuat sesuatu yang nyata di negara tersebut,” ujarnya. Pada kegiatan ini Gatot meminta kepada peserta, untuk dapat menghasilkan gagasan terbaru mengenai peran pendidikan Islam, meningkatkan pemahaman mengenai agama serta budaya, menambah wawasan pendidikan, memperkuat hubungan dengan keluarga dan masyarakat sekitar, serta mampu menggagas metode atau solusi dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, dialog, pluralism, mampu berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan peran Islam dalam menanggulangi isu terorisme dan radikalisme.Menteri Pemuda dan Olahraga