Ibnu Susilo (kiri) dan Kepala BPPT Unggul Priyanto
Jakarta – Mobil off-road buatan lokal Fin Komodo menerima Penghargaan Teknologi BJ Habibie atau BJH Technology Award 2017, Selasa (15/8) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ibnu Susilo, sang kreator, dinilai berprestasi lewat sentuhan teknologi pada Fin Komodonya.
“Setelah melalui seleksi ketat sesuai kriteria penilaian, maka Anugerah Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie atau Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) yang ke-10 ini diberikan kepada saudara Ir. Ibnu Susilo dengan karya teknologi dan inovasinya yaitu Fin Komodo,” kata Ketua BPPT Unggul Priyanto.
Pasca menerima penghargaan, Ibnu Susilo memaparkan keunggulan Fin Komodo miliknya. Kendaraan Offroad Utility Vehice ini dapat digunakan sebagai alat transportasi pada daerah non infrastruktur.
Untuk medan hutan, Fin Komodo punya jarak tempuh sepanjang 100 Km yang dapat dilalui dalam waktu enam hingga tujuh jam, dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5 liter. Sedangkan kapasitas tangki 20 liter, sehingga dapat berada di dalam hutan selama 7 x 4 jam atau empat hari untuk operasi perjalanan siang hari.
“Untuk kondisi jalan dengan kemiringan 45° dan berlumpur dapat dilalui dengan mudah dan aman, serta tanjakan turunan yang ekstrem juga tidak ada masalah. Untuk kondisi semak - semak (yang belum ada jalan), Fin Komodo dapat berfungsi sebagai kendaraan perintis untuk pembuka jalan, sehingga akan sangat efisien dan menghemat waktu dalam bekerja," rinci Ibnu.
Fin Komodo, lanjut Ibnu memiliki design single platform serta dapat dimodifikasi untuk berbagai misi operasi, khususnya pada daerah tertinggal, pedesaan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, TNI/Polri, misi kesehatan, tujuan rekreasi, dan fungsi lainnya yang dapat disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia.
Ia berharap karyanya dapat dijadikan pemantik semangat untuk memiliki industri otomotif sendiri di dalam negeri.
Otomotof Fin Komodo BPPT Teknologi
